YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

Minggu, 10 Maret 2013


ETIKA DALAM BERMASYARAKAT DAN PENERAPANNYA DALAM ETIKA PERIKLANAN

Berbicara mengenai manusia dan etika, kita mengetahui bahwa di lingkungan kita terdapat bermacam-macam karakter orang yang berbeda-beda. Sebagian besar orang memiliki hati yang baik dan selalu mencoba untuk menaati peraturan. Akan tetapi, ada beberapa orang jahat yang ingin menyebabkan kekacauan.

Menurut pengertian etika, secara sederhana adalah  suatu suatu cabang ilmu filsafat yang mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan moral. Etika berisi prinsip-prinsip moralitas dasar yang akan mengarahkan perilaku manusia.
Terdapat beberapa jenis etika yaitu :
  • Meta ethics:
    • Berkaitan dengan arti atas suatu penilaian etis sehingga dapat dipertanggung-jawabkan kebenarannya. Mempelajari dasar-dasar etika dan moralitas.
  • Normative ethics:
    • Suatu pengetahuan mengenai apakah suatu perilaku itu benar atau salah (science of conduct)
      • Socrates: Seseorang akan melakukan hal yang benar bila ia mengetahui apa yang benar. Tindakan yang salah muncul karena orang itu tidak mengetahui apa yang benar.
      • Aristotle: Seseorang akan melakukan hal yang benar bila ia menyadari sepenuhnya kemampuan dirinya. Rasa frustrasi dan ketidakbahagiaan muncul karena seseorang tidak dapat memunculkan seluruh potensinya.
      • Hedonisme: Seseorang dianggap benar bila ia mementingkan kepuasan dirinya dan mengurangi rasa sakit.
      • Cyrenaic Hedonism: Carilah kepuasan diri, itulah yang terbaik
      • Epicureanism: Carilah kecukupan diri
      • Stoicism: Hal yang terpenting adalah pengendalian diri dan kedamaian
Dengan semakin kompleksnya masalah moralitas di dunia modern, tidaklah mudah menerapkan dikotomi (benar-salah) pada setiap masalah moral. Setiap masalah dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang dapat menghasilkan pendapat/penilaian yang berbeda-beda.

Seperti yang telah di sebutkan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa Etika adalah ilmu yang menggali atas benar salahnya perilaku manusia.  

Dan Etiket adalah Suatu pedoman perilaku yang mempengaruhi harapan untuk berperilaku sosial sesuai dengan konvensi norma yang berlaku dalam suatu kelompok sosial tertentu
Contoh: Tidak sopan bila makan sambil bicara

Etika vs Etiket:
Etika mempunyai cakupan yang jauh lebih luas daripada etiket karena etika menjangkau proses berpikir dan suara-hati dalam menentukan suatu pendapat atau perilaku sedangkan etiket terbatas pada perilaku sosial saja.

Sebagai salah satu tatanan moral, maka etika akan sangat dipengaruhi oleh budaya . Budaya yang berbeda dapat membentuk tatanan moral yang berbeda dan dengan demikian sistem etika yang berbeda pula.
Dalam setiap budaya terdapat nilai-nilai budaya, contoh: gotong-royong, penghormatan pada orang tua, dll .
Terdapat nilai-nilai budaya yang bersifat lokal (hanya berlaku pada satu kelompok sosial saja) ada pula nilai-nilai budaya yang bersifat inter-lokal, bahkan global.  Nilai-nilai budaya tersebut  akan mempengaruhi norma etika yang terbentuk.
 Contoh pelanggaran etika dan sanksi hukum yang berlaku di Indonesia
a. Perkelahian pelajar yang merusak infrastruktur yang ada dimasyarakat sekitar
Sanksinya : Pidana berupa kurungan atau dikenakan denda sesuai
dengan kerugian
b. Memakan Uang Rakyat ( Korupsi )
Sanksinya : Pidana berupa kurungan seberat-beratnya
c. Berpenampilan di depan umum yang tidak sesuai dengan aturan
Sanksinya : Dicekal dimana-mana
d. Makan sambil bersendawa dianggap tidak sopan
Sanksinya : Akan dikucilkan dan tidak diterima dalam pergaulan
e. Penjiplakan dibidang teknologi informasi tanpa ijin yang berwenang
Sanksinya : Berupa Pidana ( Kurungan )
Kelebihan dan kekurangan paham eudemonisme
Kelebihan
a. Bahwa dalam setiap kegiatannya manusia mengejar suatu tujuan akhir yang disebut kebahagiaan.
b. Manusia mencapai kebahagiaan dengan menjalankan secara baik kegiatan-kegiatan rasionalnya dengan disertai keutamaan.
Kelemahan
a. Sikap manusia yang hanya mencari kebahagiaan akan menjadi egois yang mementingkan diri sendiri tanpa melihat dan memeperhatikan keadaan sekelilingnya.
b. Tidak adanya toleransi antar bermasyarakat
Etika khusus yang ada di dalam masyarakat
a. Tidak membuat kerusuhan dalam masyarakat
b. Tidak mencela orang lain ( menjaga perkataan )
c. Menjaga nama baik tempat tinggal dan juga keluarga
d. Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal
e. Menjaga perilaku terhadap orang yang lebih tua ( Sopan Santun )

Berbicara tentang etika dalam periklanan, pertama tama mari kita pelajari tentang arti periklanan itu sendiri.
  • Definisi iklan:
Pesan komunikasi pemasaran atau komunikasi publik tentang sesuatu produk yang disampaikan melalui sesuatu media, dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal serta ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat
  • Definisi periklanan:
Seluruh proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, penyampaian dan umpan balik dari pesan komunikasi pemasaran
Keuntungan dari adanya iklan:
·         Adanya informasi kepada konsumer akan keberadaan suatu produk dan “kemampuan” produk tersebut
·         Adanya kompetisi sehingga dapat menekan harga jual produk kepada konsumen
·         Memberikan subsidi kepada media-massa sehingga masyarakat bisa menikmati media-massa dengan biaya rendah

Keburukan dari adanya iklan:
·         Memunculkan budaya materialisme
·         Memunculkan perilaku stereotip yang berbahaya
·         Munculnya produk-produk yang sebenarnya berbahaya untuk dikonsumsi

Efek negatif iklan bisa sangat signifikan karena 3 faktor utama dari ciri-ciri dasar iklan:
·         Persuasif (membujuk secara halus)
·         Frekuensi (sering di putar secara terus menerus)
·         Exposure (umum/terekspose luas)

Menyadari sisi baik dan buruk dari periklanan, maka perlu disusun suatu pedoman Etika Periklanan di Indonesia (yaitu kitab Etika Pariwara Indonesia)
Apakah lalu masalahnya selesai? TIDAK!
·         Muncul pertanyaan baru: bukankah iklan “mendewakan” kreatifitas? Panduan etika hanya akan membatasi bahkan memasung kreatifitas tersebut!
Iklan dan etika seharusnya TIDAK dipertentangkan dan justru harus saling melengkapi .
Lihat kembali pada definisi iklan dan pengertian mengenai etika,
Keduanya memiliki satu unsur yang sama:
·         Iklan harus bersifat komunikatif kepada khalayaknya agar dapat diterima
·         Untuk itu, iklan perlu mengetahui “consumer insights” yang akan sangat erat kaitannya dengan nilai-nilai budaya
·         Etika juga disusun berdasarkan nilai-nilai budaya; termasuk nilai-nilai budaya dari khalayak

Etika Periklanan intinya dengan demikian merupakan “negative consumer insights”; suatu pagar yang membatasi kreatifitas agar pesan komunikasi tidak ditolak oleh khalayak.

Setelah saya teliti, Terdapat beberapa contoh iklan yang menurut saya melanggar etika periklanan yaitu,
  1. Iklan Katakan TIdak pada Korupsi (Partai Demokrat)
Iklan ini menawarkan janji pada khalayak bahwa anggota partai Demokrat tidak akan korupsi. Dalam iklan tersebut terlihat Anas urbaningrum dan Angelina Sondakh yang secara tegas mengatakan “TIDAK PADA KORUPSI”, tetapi tak selang berapa lama iklan tersebut tayang, muncul kasus korupsi yang menyeret Anas serta Angelina. Kasus korupsi yang di alami Anas serta Angelina tentu sangat bertolak belakang dengan iklan yang telah terlanjur beredar luas tersebut. Hal ini sempat membuat malu partai Demokrat,sehingga iklan tersebut di tarik peredarannya.
  1. Iklan Bakrie Sebagai Calon Presiden Ideal Indonesia
Dalam iklan tersebut di tayangkan kebaikan kebaikan Bakrie. Tapi sebagian orang memandang sinis karna di balik iklan pencitraan tersebut terdapat masalah Lapindo yang hingga sekarang tak kunjung selesai dalam penggantian ganti rugi. Menurut saya sebagai orang awam, lebih baik Bakrie menyalurkan uang tersebut untuk segera menyelesaikan masalah Lapindo,daripada repot-repot membuat iklan pencitraan yang berbiaya sangat mahal tersebut.
  1. Iklan Mie Sedap
Iklan ini dianggap “mengajarkan anak untuk berbohong” , pada iklan tersebut tampak seorang ayah yang sedang membaca Koran di temani anak gadisnya, tiba-tiba dari luar terdengar ajakan bapak-bapak untuk kerja bakti.Si bapak yang malas keluar menyuruh anaknya berbohong. Saat Pak RT mengetuk rumah si bapak, anaknya kemudian menangis seakan akan bapaknya telah tiada, namun Pak RT menunjukan sebungkus Mie sedap dan bermaksud  mengajak bapaknya untuk makan bersama.Pada akhir iklan tersebut Si bapak dan Pak RT makan bersama.
Menurut beberapa orang iklan tersebut melanggar etika karna mengajarkan anak untuk berbohong.